Takengon,suaraaktivis.com pada tgl 12 Agustus 2024 Direktur RSUD Datu Beru Takengon, dr. Gusnarwin, Sp.B menjelaskan terkait jatuhnya plafon di ruangan Kepies kamar nomor 19, bahwa gedung tersebut dibangun tahun 2013 lalu, dan belum pernah dilakukan renovasi.
“Sebelumnya secara pribadi dan selaku Direktur Rumah Sakit Datu Beru, saya mohon maaf atas insiden tersebut, bahwa benar kemarin telah terjadi insiden jatuhnya 5 lebar plafon jenis PPC di ruangan Kepies kamar nomor 19, syukur tidak ada korban dari insiden tersebut” kata Gusnarwin.
Menurut Gusnarwin, bangunan tersebut tidak pernah direnovasi sejak dibangun pada tahun 2013 lalu, dan pihak rumah sakit sudah membersihkan dan memperbaikinya sesaat setelah insiden tersebut.
Menurut salah seorang keluarga pasien, Tasbiki juga seorang mahasiswa menilai bahwa jatuhnya plafon rumah sakit itu sebuah peringatan bahwa plafon itu sudah layak direnovasi.
Tasbiki berharap Pemerintah Aceh dan Kabupaten Aceh Tengah untuk segera merenovasi RS Datu Beru, terutama bangunan yang lebih dari sepuluh tahun.
“Sekali lagi, soal jatuhnya plafon tersebut tidak ada kaitannya dengan pelayanan, khususnya di ruangan kepies dan ICCU pelayanan bagus, ayah kami dirawat dengan baik di sana” tegas Tasbiki.
(Sadikin arisko)