Takengon suaraaktivis.com Diduga pihak management PT. PLN Persero UPP SBU 2, bermain dalam proses pembebasan lahan milik masyarakat di Kecamatan Silih Nara yang dipergunakan untuk pembangunan mega proyek PLTA Peusangan 1 dan 2 menjadi perbincangan di kalangan masyarakat.
Agus Muliara salah satu Koordinator Aliansi Masyarakat Gayo AMG ancam demo PT PLN Persero UPP SPBU 2, yang terletak di Desa Wih Porak, Kecamatan Silih Nara, Kabupaten Aceh Tengah.
“Kami sudah tiga kali melakukan upaya konfirmasi ke kantor PLN untuk bertemu langsung dengan manajer PT. PLN Persero UPP SPBU 2 Takengon, namun kedatangan kami tidak ada di respon dengan baik, bahkan di tanggal 11 Juli 2024 kami di jadwalkan oleh pihak PLN untuk hadir pada pukul 17.00 WIB, namun lagi lagi kami seolah di permainkan, pasalnya sesampai di sana tidak ada kabar pasti dari security, padahal kami sudah menunggu hampir satu jam, begitu juga dengan pihak PLN tidak ada respon, padahal sudah kami kirim pesan via WhatsApp dan telpon, namun tidak juga ada jawaban” ujar Agus.
Agus juga menyampaikan pihak PLN Persero UPP SPBU 2 tersebut terkesan tidak ber etika, lantaran seperti mempermainkan pihak AMG sebagai salah satu lembaga yang mempunyai fungsi kontrol sosial.
“Saya menganggap pihak PLN tidak ber etika, dan menganggap sepele sosial kontrol, padahal kami penyambung tangan masyarakat, oleh sebab itu dalam waktu dekat kami akan melakukan aksi demontrasi terhadap kinerja PT PLN Persero UPP SPBU 2 yang terkesan bobrok” tutup Agus Muliara.
(Sadikin arisko)