Takengon suaraaktivis.com Di tahun 2024 jelas tahun ini adalah tahun politik, di awali dengan pileg dan pilpres tepat 14 Februari 2024 Lalu, dan saat ini menjelang pilkada pada bulan November mendatang tentu para tokoh politik, dan berbagai kalangan hampir setiap warung kopi atau tempat perkumpulan kerap membahas politik. 13/08/2024
Tentunya di kalangan penggiat dan pengguna media juga kebanyakan membahas tentang politik, ada juga kita sebut saja simpatisan yang selalu memamerkan citra jagoannya, mungkin ada juga individu yang mengumbar keburukan lawan dari pilihannya.
Sadikin atau kerap di sapa gembel mengatakan soal pilihan berbeda itu hak kebebasan
“Kita mempunyai hak kebebasan dalam pilihan dan Perbedaan pilihan itu membuat kita belajar tentang kebenaran secara lebih luas bukan malah membangun asumsi asumsi tentang kebenaran dari sempitnya ruang persepsi, dan ibaratnya kita jangan menjadi gula dalam larutan kopi, tetapi harus menjadi gincu dalam sebuah adonan, artinya gula senantiasa LARUT sedangkan gincu senantiasa MEWARNAI, kita boleh ter-parsial secara pilihan tatapi ter-integral secara cita-cita besar” begitu ucapnya
Aktivis sekaligus tokoh muda Gayo Ferianto juga mengatakan
“Pilkada adalah hajatan lima tahunan untuk menentukan arah pembangunan daerah ke depan. Memilih pemimpin berdasarkan pada gagasan-gagasan yang lebih universal dan kompleks. Dalam demokrasi perbedaan adalah bunga-bunga yang membuat khazanah berfikir kita semakin luas dan Harapan kita dalam momentum pilkada ini kita harus lebih memperbanyak ruang-ruang dialogis dalam mempresentasikan gagasan, bukan justru terjebak pada polarisasi yang tidak berdasar, yang hanya menimbulkan perpecahan ditengah masyarakat yang akan berdampak pada stagnansi pertumbuhan dan perkembangan daerah ini dimasa-masa akan datang” begitu kata Ferianto
Dari sini kita simpulkan bahwa mari saling menghargai sesama, mari berpolitik santun, tidak ada salahnya kita memamerkan kebaikan atau citra jagoan kita, yang tidak benar adalah mengumbar keburukan pihak lain
Mari saling menghargai sesama berbeda pilihan di politik itu biasa, hakekatnya kita semua bersaudara dan dengan politik kita semakin bisa menghargai jangan karena politik kita jadi terpecah belah
Penulis (Sadikin arisko)
(Red)