TAKENGON – Aktivis dan tokoh muda Aceh Tengah, ucapkan selamat kepada mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) wilayah Linge, Fauzan Azima atas jabatan barunya di Provinsi Aceh, Jumat (7/2/2025).
Sadikin mengatakan bahwa pindahnya sang Panglima dari dataran tinggi Tanoh Gayo menimbulkan rasa senang sekaligus sedih
“Selamat kepada sang Panglima, sekaligus guru bagi kami di kalangan pemuda Gayo, hijrahnya Panglima dari dataran tinggi menimbulkan perasaan yang bercampur aduk, antara senang dan sedih,” ujar Sadikin.
Ia juga menyampaikan perasaan senangnya, karena Provinsi melirik dan memberi tempat kepada sosok yang mereka banggakan.
“Namun ada juga rasa sedih karena kami terbiasa ngobrol bersama tentang isu-isu Daerah beserta solusinya,” pungkasnya.
Agus Muliara juga mengatakan harapannya kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh agar memberi ruang yang tepat kepada sang Panglima.
“Kami berharap kepada pemerintah Aceh khususnya Gubernur terpilih agar memberi ruang dan tempat yang layak untuk sosok yang kami banggakan.Kami yakin sang Panglima bisa memberi solusi terbaik untuk kemajuan daerah Aceh” harap Agus.
Win taniro juga mengungkapkan dukungannya kepada Panglima agar semangat dan terus menjaga kesehatan. Agar bisa membimbing generasi muda khususnya wilayah tengah untuk menjadi pelaku kontrol sosial yang mengawal setiap kebijakan pemerintah.
“Kami meyakini dengan bergabungnya tokoh masyarakat wilayah tengah ini bisa memberikan warna yang baru.Tentu pastinya dapat memberikan masukan serta program-program yg terukur untuk kemajuan Aceh lebih baik lagi kedepannya,” ujarnya.
Dukungan dari para aktivis Aceh Tengah terus mengalir untuk sang Panglima.
Azman juga mengungkapkan harapannya terhadap sang Panglima.
“Semoga mampu mengemban amanah dengan sebaik-baiknya. Kami berharap bahwa reintegrasi Aceh harus terus menjadi arusu tama dalam kebijakan-kebijakan pembangunan Aceh,” ungkapnya
Ia menyatakan sangat yakin bahwa dengan pengalaman dan jaringan luas Panglima, beliau akan mampu membawa secercah cahaya kemajuan bagi seluruh Aceh.
Red.
